Contact +62 8222 111 4020, Mail [email protected]
UB Tekankan Pentingnya Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan untuk Mahasiswa Baru
Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kampus (K3L) menjadi sorotan utama pada hari pertama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) yang berlangsung Senin (12/82024) di Gedung Samantha Krida sebagai materi pembuka. Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp, ST., M.Kes., IPU., ASEAN, selaku Kepala Divisi K3L, menekankan pentingnya budaya keselamatan dan disiplin sebagai bagian integral dari kehidupan mahasiswa di lingkungan universitas.
“Anak-anakku di sini sudah menjadi mahasiswa baru. Berarti kehidupan kalian sudah berbeda daripada ketika SMA dulu. Anak-anakku harus bisa untuk selalu membudayakan hidup disiplin,” tegas Prof. Qomariyatus dalam pemaparannya.
Penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja di UB tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa tetapi juga untuk staf dan pengunjung kampus. Kepala Divisi K3L menjelaskan bahwa divisinya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan di UB, yang semuanya diarahkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Malang, kota tempat UB berada, dikenal sebagai daerah yang rentan terhadap gempa bumi dan dikelilingi oleh gunung-gunung aktif. Prof. Qomariyatus menekankan pentingnya memahami risiko-risiko ini, terutama dalam konteks bangunan tinggi yang menjulang di area kampus. Menurutnya, perhatian terhadap keselamatan di lingkungan kampus adalah krusial, mengingat potensi ancaman tersebut.
“Universitas Brawijaya selalu berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan seluruh komunitas kampus. Kami mengikuti Peraturan Daerah yang mengatur ketinggian bangunan pendidikan tidak boleh melebihi empat lantai idelannya, sesuai dengan potensi risiko gempa yang ada,” jelasnya.
Selain itu, aspek-aspek lain dari K3L yang penting untuk diperhatikan oleh mahasiswa baru mencakup ketertiban di kampus seperti aturan merokok, perijinan memangkas pohon, dan larangan atas tindakan-tindakan tidak etis seperti tawuran atau penggunaan narkotika. Prof. Qomariyatus juga menyoroti pentingnya mengikuti tata tertib lalu lintas di dalam kampus, termasuk bagi pengguna sepeda motor, mobil pribadi, dan pejalan kaki.
Selain keselamatan fisik, Kepala Divisi K3L juga menyoroti pentingnya manajemen stres dan kesehatan mental bagi mahasiswa baru, terutama bagi mereka yang tinggal di kos. Kehidupan di luar rumah, menurutnya, membutuhkan koordinasi dan kemandirian dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Mahasiswa sudah dianggap dewasa, bukan anak SMP atau SMA lagi. Maka dari itu, kalian harus bisa mengelola aktivitas secara mandiri, terutama ketika tinggal di kos. Ketidakamanan di lingkungan kos, seperti rawan kebakaran, kebisingan, atau kualitas air yang buruk, harus diperhatikan dengan serius,” katanya.
Mahasiswa baru juga diingatkan akan risiko kecelakaan di dalam lingkungan kampus, terutama di fakultas yang memiliki laboratorium seperti Fakultas MIPA, Teknik, dan Teknologi Pertanian. Guru besar itu menekankan pentingnya mengikuti standar operasional prosedur (SOP) ketika beraktivitas di laboratorium untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Di samping keselamatan fisik dan mental, asupan gizi yang baik penting untuk mendukung kesehatan dan keselamatan belajar. Gizi yang seimbang, menurutnya, tidak hanya membantu dalam menjaga konsentrasi dan produktivitas tetapi juga mencegah kelelahan yang dapat berujung pada cedera atau penyakit.
“Asupan nutrisi yang memadai sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kalian. Ini juga merupakan bagian dari keselamatan belajar yang tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Sebagai penutup, pihaknya menekankan bahwa K3L bukan hanya kewajiban, tetapi juga investasi untuk masa depan yang lebih baik.
“Tumbuhkan kesadaran akan K3L di lingkungan kampus kita, bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai investasi bagi masa depan. Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang terjaga bukan hanya menciptakan tempat belajar yang aman, tetapi juga menopang pertumbuhan ilmu dan kreativitas. Marilah kita bersama-sama menjaga diri, menjaga teman, dan menjaga lingkungan kita, karena hanya dengan itu kita bisa meraih prestasi dan keberhasilan yang sesungguhnya,” pungkasnya.
Dengan penerapan standar K3L yang ketat, Universitas Brawijaya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mendukung kesuksesan akademik dan personal mahasiswa. Hal ini menjadi bukti bahwa UB tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pada kesejahteraan keseluruhan komunitas kampusnya.[dea/sitirahma]
Sumber : Prasetya UB